Jumat, 20 Maret 2015

HUSNUL KHOTIMAH SEORANG PENUNTUT ILMU

HUSNUL KHOTIMAH SEORANG PENUNTUT ILMU
Hisyam Jabar as-Sakandari (28), seorang pemuda
muslim berkebangsaan Mesir, saudara kita seiman.
Beliau adalah salah seorang mahasiswa
Universitas Islam Madinah (UIM), hafal al-Quran
dengan sanad bersambung kepada Rasulullah -
Shallallahu Alahi Wasallam-, dia juga memiliki
sanad hadits kitab Shohih al-Bukhori, Muslim dan
kutub sunan lainnya.
Saudara kita ini dikenal baik dan sholeh oleh
seluruh 'masyaikh' yang mengajarinya, begitupun
di mata teman-teman dan orang yang sering
bermuamalah dengannya. Hisyam adalah seorang
penuntut ilmu yang dikenal dengan kesungguhan
dan keaktifan dalam mengejar ilmu di berbagai
masjid di kota Madinah.
Kamis sore (19/9/2013) Hisyam menghadiri sebuah
majelis talaqqi kitab Shohih Bukhori di masjid
Balawi, sebuah masjid yang terletak tidak jauh dari
kampus UIM. Pelajaran hadits yang dibimbing oleh
salah seorang ulama 'muhaddits' Madinah tersebut
dimulai sejak selesai sholat asar sampai selesai
sholat isya.
Setelah berbuka puasa sunnah kamis petang
tersebut, al-Akh Hisyam melanjutkan aktivitas
seperti biasa, sholat maghrib berjamaah kemudian
melanjutkan kajian lalu sholat isya berjamaah dan
melanjutkan pelajaran sampai batas jam yang
telah disepakati.
Setelah pelajaran ditutup, Hisyam berjalan seperti
biasa, ia berencana pulang ke asrama mahasiswa
di dalam kampus UIM. Namun, dalam perjalanan
pulang, Allah berkehendak lain atas hamba-Nya
ini. Hisyam dicabut nyawanya dan meninggalkan
dunia ini. "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji'uun".
Tanpa ada sakit, kecelakaan lalu lintas atau ada
orang yang memukulnya, cukuplah Allah yang
menghentikan detak jantung untuk memanggilnya
menuju rahmat-Nya.
Sahabat MDH, perjalanan hidup Hisyam -
Rahimahullah- hendaknya menjadi pelajaran bagi
kita semua, betapa Allah itu maha kuasa dan
maha berkehendak atas hamba-hamba-Nya, juga
pelajaran besar bertapa kematian itu pasti datang
sesuai dengan takdir yang telah ditetapkan.
Hisyam, terkumpul padanya banyak kebaikan dan
dia membiasakan dirinya untuk selalu berada
dalam kondisi terbaik dalam menghadap tuhannya,
maka Allah pun memanggilnya dalam kondisi yang
baik -insya Allah-.
Bukan sebuah 'tazkiyah', tapi kalau kita mencoba
untuk mengintip kronologi wafatnya saudara kita
ini, maka kita akan berharap untuk bisa meninggal
dalam kondisi tersebut. Hisyam meninggal di
malam jum'at, malam mulia yang ada jaminan
Nabi bagi siapa yang meninggal dengan husnul
khotimah pada malam itu. Hisyam meninggal dan
dia berstatus penuntut ilmu, dia juga baru pulang
dari majelis ilmu hadits di sebuah masjid. Hisyam
meninggal di Madinah, dan Nabi menjamin siapa
yang meninggal di kotanya dengan husnul
khotimah berupa syafaat di hari kiamat nanti.
Jum'at sore (20/9/2013) jenazah Hisyam -
Rahimahullah- disholatkan oleh imam dan
makmum sholat asar di Masjid Nabawi, lalu
jenazahnya dikebumikan di pemakaman Baqi' di
samping masjid Nabi, makam yang telah
dikuburkan di dalamnya sahabat-sahabat Nabi dan
istri-istri beliau. Setelah selesai disholatkan, para
masyaikh, guru-guru besarnya adalah orang-orang
pertama yang memikul jenazahnya ke liang kubur.
Semoga Allah mengampuni Akhi Hisyam,
menyayanginya dan menjadikan kuburannya salah
satu taman dari taman-taman syurga-Nya.
Satu catatan menarik, Hisyam adalah pemuda
bujang yang belum menikah, dalam kondisi terbaik
di usia mudanya dan dalam semangat menuntut
ilmu, Allah memanggilnya dengan penuh kasih
sayang. Semoga Allah menikahkannya dengan para
bidadari bermata jeli di istana syurga sana,
berbulan madu untuk selama-lamanya, tersenyum
indah dalam kenikmatan nyata yang tiada
hentinya.
Sahabat MDH, semoga kisah ini menjadi pengingat
bagi kita semua. Ada kabar gembira dan motivasi
bagi mereka yang senantiasa memacu dirinya
untuk selalu berada dalam kondisi taat pada
penciptanya, sebagaimana di dalamnya ada
peringatan dan 'cubitan mesrah' bagi mereka yang
masih lalai dari mengingat maut dan pertemuan
dengan Tuhannya. Kita meminta pada Allah akhir
yang baik dari kehidupan ini, husnul khotimah, dan
kita bisa berkumpul kembali di taman-taman
syurga tertinggi. Aamiin...
Semoga bermanfaat, saling mengingatkan dalam
kebaikan dan ketaatan sebagai hamba dan khalifah
Allah di muka bumi ini.
Muhammad Dinul Haq -15/11/1434H-
____________
Kisah ini disampaikan oleh Musyrif kami, kakak
dan guru kami;
Syaikh Ahmad al-Mishri -Hafidzahullah- di
pertemuan malam Sabtu anggota al-Haiah
al-'Alamiyah li at-Ta'rif bil Islam, al-Madinah al-
Munawwarah, KSA.

jubah kemuliaan

 Cerita ini saya ambil dari salah satu page di facebook 
semoga menjadi ibrah bagi semua
Minggu lalu saya kembali Jum’atan di Graha CIMB Niaga Jalan Sudirman setelah lama sekali nggak sholat Jum’at di situ… Sehabis meeting dengan salah satu calon investor di lantai 27, saya buru2 turun ke masjid karena takut terlambat..dan bener aja sampai di masjid adzan sudah berkumandang…
Karena terlambat saya jadi tidak tau siapa nama Khotibnya saat itu.. sambil mendengarkan khotbah saya melihat Sang Khotib dari layar lebar yg di pasang di luar ruangan utama masjid.. Khotibnya masih muda, tampan, berjenggot namun penampilannya bersih..dari wajahnya saya melihat aura kecerdasan..tutur katanya lembut namun tegas…dari penampilannya yg menarik tsb..saya jadi penasaran..apa kira2 isi khotbahnya…
Ternyata betul dugaan saya!!!…isi ceramah dan cara menyampaikannya membuat jamaah larut dalam keharuan..banyak yg mengucurkan air mata (termasuk saya)..bahkan ada yg sampai tersedu sedan... Weleh2..sampai segitunya ya..lalu apa sih isi ceramahnya..koq kayaknya amazing bingitzz…
Dengan gaya yg menarik Sang Khotib menceritakan “true story”..seorang anak berumur 10 th namanya Umar..dia anak pengusaha sukses yg kaya raya.. Oleh ayahnya si Umar di sekolahkan di SD Internasional paling bergengsi di Jakarta..tentu bisa ditebak, bayarannya sangat mahal..tapi bagi si pengusaha, tentu bukan masalah..wong uangnya berlimpah… Si ayah berfikir kalau anaknya harus mendapat bekal pendidikan terbaik di semua jenjang..agar anaknya kelak menjadi orang yg sukses mengikuti jejaknya...
Suatu hari isterinya kasih tau kalau Sabtu depan si ayah diundang menghadiri acara “Father’s Day” di sekolah Umar.. “Waduuuh saya sibuk ma..kamu aja deh yg datang..” begitu ucap si ayah kpd isterinya..bagi dia acara beginian sangat nggak penting..dibanding urusan bisnis besarnya.. Tapi kali ini isterinya marah dan mengancam..sebab sudah kesekian kalinya si ayah nggak pernah mau datang ke acara anaknya..dia malu karena anaknya selalu didampingi ibunya..sedang anak2 yg lain selalu didampingi ayahnya…
Nah karena diancam isterinya..akhirnya si ayah mau hadir meski agak ogah2an.. Father’s day adalah acara yg dikemas khusus dimana anak2 saling unjuk kemampuan di depan ayah2nya.. Karena ayah si Umar ogah2an maka dia memilih duduk di paling belakang..sementara para ayah yg lain (terutama yg muda2) berebut duduk di depan agar bisa menyemangati anak2nya yg akan tampil di panggung…
Satu persatu anak2 menampilkan bakat dan kebolehannya masing2..ada yg menyanyi..menari..membaca puisi..pantomim..ada pula yg pamerkan lukisannya..dll.. Semua mendapat applause yg gegap gempita dari ayah2 mereka…tibalah giliran si Umar dipanggil gurunya untuk menampilkan kebolehannya..
“Miss, bolehkah saya panggil pak Arief..” tanya si Umar kpd gurunya..pak Arief adalah guru mengaji untuk kegiatan ekstra kurikuler di sekolah itu… ”Oh boleh..” begitu jawab gurunya..dan pak Ariefpun dipanggil ke panggung…
“Pak Arief, bolehkah bapak membuka Kitab Suci Al Qur’an Surat 78 (An-Naba’)” begitu Umar minta kepada guru ngajinya…”Tentu saja boleh nak..” jawab pak Arief.. “Tolong bapak perhatikan apakah bacaan saya ada yg salah..” lalu si Umar mulai melantunkan QS An-Naba’ tanpa membaca mushafnya (hapalan)..dengan lantunan irama yg persis seperti bacaan “Syaikh Sudais” (Imam Besar Masjidil Haram)…
Semua hadirin diam terpaku mendengarkan bacaan si Umar yg mendayu-dayu…termasuk ayah si Umar yg duduk dibelakang…”Stop..kamu telah selesai membaca ayat 1 s/d 5 dengan sempurna..sekarang coba kamu baca ayat 9..” begitu kata pak Arief yg tiba2 memotong bacaan Umar… lalu Umarpun membaca ayat 9…”Stop, coba sekarang baca ayat 21..lalu ayat 33..” setelah usai Umar membacanya…lalu kata pak Arief:“Sekarang kamu baca ayat 40 (ayat terakhir)”..si Umarpun membaca ayat ke 40 tsb sampai selesai”...
“Subhanallah…kamu hafal Surat An-Naba’ dengan sempurna nak…” begitu teriak pak Arief sambil mengucurkan air matanya…para hadirin yg muslimpun tak kuasa menahan airmatanya… Lalu pak Arief bertanya kepada Umar:”Kenapa kamu memilih menghafal Al-Qur’an dan membacakannya di acara ini nak, sementara teman2mu unjuk kebolehan yg lain..?” begitu tanya pak Arief penasaran…
Begini pak guru…waktu saya malas mengaji dalam mengikuti pelajaran bapak..bapak menegur saya sambil menyampaikan sabda Rasulullah SAW:”Siapa yang membaca Al Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaiakan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, “Mengapa kami dipakaikan jubah ini?” Dijawab,”Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur’an.” (H.R. Al-Hakim)…
“Pak guru..saya ingin mempersembahkan “Jubah Kemuliaan” kepada ibu dan ayah saya di hadapan Allah di akherat kelak..sebagai seorang anak yg berbakti kpd kedua orangnya..” Semua orang terkesiap dan tdk bisa membendung air matanya mendengar ucapan anak berumur 10 th tsb… Ditengah suasana hening tsb..tiba2 terdengan teriakan “Allahu Akbar..!!” dari seseorang yg lari dari belakang menuju ke panggung…
Ternyata dia ayah si Umar..yg dengan ter-gopoh2 langsung menubruk sang anak..bersimpuh sambil memeluk kaki anaknya.. ”Ampuun nak.. maafkan ayah yg selama ini tidak pernah memperhatikanmu..tdk pernah mendidikmu dengan ilmu agama..apalagi mengajarimu mengaji…” ucap sang ayah sambil menangis di kaki anaknya…” Ayah menginginkan agar kamu sukses di dunia nak…ternyata kamu malah memikirkan “kemuliaan ayah” di akherat kelak…ayah maluuu nak" ujar sang ayah sambil nangis ter-sedu2…subhanallah...
Sampai disini, saya melihat di layar Sang Khotib mengusap air matanya yg mulai jatuh…semua jama’ahpun terpana..dan juga mulai meneteskan airmatanya..termasuk saya..diantara jama’ahpun bahkan ada yg tidak bisa menyembunyikan suara isak tangisnya...luar biasa haru...
Entah apa yg ada dibenak jama’ah yg menangis itu..mungkin ada yg merasa berdosa karena menelantarkan anaknya..mungkin merasa bersalah karena lalai mengajarkan agama kpd anaknya.. mungkin menyesal krn tdk mengajari anaknya mengaji..atau merasa berdosa karena malas membaca Al-Qur’an yg hanya tergeletak di rak bukunya..dan semua..dengan alasan sibuk urusan dunia…!!!
Saya sendiri menangis karena merasa lalai dengan urusan akherat..dan lebih sibuk dengan urusan dunia..padahal saya tau kalau kehidupan akherat jauh lebih baik dan kekal dari pada kehidupan dunia yg remeh temeh, sendau gurau dan sangat singkat ini..seperti firman Allah SWT dalam Q.S. Al-An'Amayat 32:”Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?”...
Astagfirullahal ghofururrohim..hamba mohon ampunan kepada Allah..Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang…
Wallahu ‘alam bissawab.. Semoga bermanfaat..khususnya buat saya pribadi...

Kunci keberhasilan Tarbiyah Nabi SAW atas generasi Islam Pertama

Kunci keberhasilan Tarbiyah Nabi sholollahu alaihi wasalam atas generasi Islam Pertama 
1. Pembinaan hanya dengan Manhaj Rabbani
2. Kemurnian dakwah dr segala kepentingan duniawi dan manfaat yg bersifat sementara
3. Membangun aqidah umat yg kuat
4. Bergerak dalam kafilah dakwah bil hal
5. Jelas arah dan tujuannya tidak bercampur aduk dg pemikiran selain Islam
6. Membina qoidah sholabah yg kuat dln menopang bangunan dakwah
7. Mendayagunakan semua potensi utk kejayaan Islam
8. Membina kualitas ketakwaan umat
9. Membina dalam amal sholeh yang nyata bukan teoritis
10. Melakukan dan membina semangat jihad umat
11. Menanamkan keyakinan atas pertolongan Alloh 
12. Memberikan uswah hasanah pemimpin yang beramal nyata
13. Menanamkan keyakinan visi kedepan dalam perjuangan 
14. Menanamkan sikap sami'na wa atho'na
15. Memiliki sikap lembut dan penyayang dan tegas thd kemaksiatan.
(Tarbiyah Jihadiyah , Asy Syahid Abdullah Azzam by BM ABA Pst)

menjaga lidah

Kualitas diri seseorang bisa diukur dari kemampuannya menjaga lidah. Orang-orang beriman tentu akan berhati-hati dalam menggunakan lidahnya.
"Wahai orang-orang beriman takutlah kalian pada Allah dan berkatalah dengan kata-kata yang benar." (QS Al-Ahzab:70).
Sementara itu, Rasulullah saw bersabda, "Siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia berkata baik atau diam". (HR Bukhari-Muslim).
Rasulullah adalah figur teladan yang sangat menjaga kata-katanya. Beliau berbicara, beruap, berdialog, juga berkhutbah di hadapan jamaah dengan akhlak. Demikian tinggi akhlak beliau hingga disebutkan bahwa kualitas akhlak beliau adalah Al-Quran. Mulut manusia itu seperti moncong teko. Moncong teko hanya mengeluarkan isi teko. Kalau ingin tahu isi teko, cukup lihat dari apa yang keluar dari moncong itu. Begitu pun jika kita ingin mengetahui kualitas diri seseorang, lihat saja dari apa yang sering dikeluarkan oleh mulutnya.
Nabi Muhammad saw termasuk orang yang sangat jarang berbicara. Namun, sekalinya berbicara, isi pembicaraannya bisa dipastikan kebenarannya. Bobot ucapan Rasulullah sangat tinggi, seolah tiap kata yang terucap adalah butir-butir mutiara yang cemerlang. Indah, berharga, bermutu, dan monumental. Ucapan Rasulullah saw menembus hati, menggugah kesadaran, menghujam dalam jiwa, dan mengubah perilaku orang (atas izin Allah). Bukan saja karena lisan Rasulullah dibimbing Allah dan posisinya sebagai penyampai wahyu, di mana ucapan-ucapan darinya menjadi dasar hukum. Lebih dari itu, Rasulullah sejak kecil sudah dikenal sebagai Al-Amin, tidak pernah berkata dusta walau sekali saja. Investasi moral ini tentu sangat mempengaruhi kualitas ucapannya.
Yuk, Jaga Lisan smile emotikon.

Rabu, 18 Maret 2015

How To Be A Nice Person


Diterima dan selalu ditunggu kehadirannya dalam suatu komunitas memang sangat menyenangkan. Ada banyak cara untuk menjadi pribadi yang menyenangkan dan disukai banyak orang, salah satunya menjadi pribadi yang segar dan dapat mencairkan suasana menjadi lebih hidup. Humor adalah jawabanya. Terlepas dari fakta bahwa tertawa itu menyehatkan, intinya bisa bikin orang lain tertawa itu priceless!Ya kan?
ini dia beberapa hal-hal yang dapat membuat kalian menjadi pribadi yang menyenangkan
SANTAI
"Santai aja kayak di pantai". Kalimat yang asik untuk menikmati hidup. Asal kamu tahu, bahwa dalam masalah hidup sekalipun ada hal yang menarik untuk dibahas. Semacam intropeksi dengan cara yang lebih menyenangkan.
Menempatkan Diri Pada Tempatnya
Tidak semua situasi perlu sebuah penyegaran dengan humor. Sebagus apapun lelucon yang kamu sampaikan akan menjadi sia-sia ketika timing nya kurang tepat.
Perbanyak Hubungan
Memperluas hubungan dengan banyak orang akan memberi keuntungan buat kamu. Selain menambah pengetahuan, semakin banyak diterima orang lain menunjukkan kamu adalah orang yang menyenangkan.
Out Of The Box
Sangat mungkin bahwa hal yang pertama kamu pikirkan juga dipikirkan orang lain. Kembangkan pikiran sejauh mungkin dan passtikan itu menjadi sesuatu yang segar bagi orang lain.
Kenali Lawan Bicara mu
Dengan mengenal siapa lawan bicaramu bisa menghindari "offside" atau salah bicara. Alih-alih mendapatkan feedback ketawa malah kekecewaan atau bahkan bisa lebih buruk kalua kamu salah bicara.
Banyak Tahu Banyak Bahan
perlu menjadi orang yang cerdas untuk menjadi orang yang humoris. Banyak membaca, banyak menonton, banyak menlihat dan banyak mendengarkan, akan membantu kita mengetahui banyak hal
Cermat!
Tidak semua yang kamu dapatkan bisa menjadi bahan yang segar untuk disampaikan. Cermat dalam memilih bahan yang tepat dan disesuaikan dengan situasi dan lawan bicara menjadi hal yang penting untuk kamu perhatikan.
Be Your Self
Yang paling penting adalah menjadi diri sendiri! Lebih baik ditolak sebagai diri sendiri daripada diterima sebagai orang lain

Menjaring keceriaan dengan membuat komik

Membuat sebuah komik mungkin susah-susah gampang. Tapi, ayo kita baca beberapa tips yang udah dikasih oleh Muhammad Fatahillah seorang pembina komik di Bandung dan jaka dari Komikara. Berikut tips-tips yang beliau berikan ...
1. Konsep
 setiap komik pasti didahului dengan sebuah konsep, dan konsep tersebut bisa terbuat dari pertanyaan.
2. Melihat Pasaran
 nah disini kalian bisa melihat disekitar kira-kira masyarakat zaman sekarang lebih suka komik dengan model seperti apa? atau bisa juga melihat keinginan dan hal apa saja yang menurut kalian belum pernah diangkat menjadi sebuah cerita.
3. Selipin unsur yang menarik
 Nah ingat, jangan sampai ketinggalan unsur-unsur menariknya. Misalnya unsur "fun" dan "kejutan"dengan diiringi sedikit atau banayknya bumbu komedi atau misteri
4. Buat Karakter
 Buat karakter yang unik, memorable (mudah diingat) dari sisi fisik maupun karasteristik komik tersebut.
5. Banyak usaha dan latihan
 Usaha itu penting karena usaha adalah cara kita mengapresiasikan keinginan kita denag cara terus berusaha dalam berlatih agar komik yang akan kita buat dapat cepat terselesaikan dan menjadi lebih baik.
sekian tipsingkat.... semoga bermanfaat

BEHAVIOR SCROLL

Agar 2 gambar saling menghilang